BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah dengan pendidikan. Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang memiliki jasmani dan rokhani yang sehat.
Upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, termasuk sekolah. Sekolah sudah mempunyai prinsip bahwa kebersihan itu adalah bagian dari iman, jadi kalau ada sekolah kurang bersih maka kita patut bertanya imannya itu seperti apa? Komunitas sekolah pada umumnya manusia yang mencintai keshatan salah satunya adalah menekankan pentingnya gaya hidup sehat, bersih, indah dan teratur. Oleh karena itu sekolah perlu menemukan model pembentukan lingkungan sehat, yang didukung dengan pengetahuan teknis, dan akses informasi tentang kesehatan yang memadai.
Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas, dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan mengakibatkan penyakit degeneratif.
Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya. Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri peserta didik sendiri. Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malas sehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah. Peserta didik pun cenderung lebih menyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames, dan play station, sehingga mengakibatkan fisiknya kurang bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangat mendukung dan memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan bebas, menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya.
Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala untuk keberhasilan belajarnya.
B. Maksud dan Tujuan
Implementasi program pemberdayaan UKS disekolah merupakan upaya penanaman perilaku hidup sehat kepada peserta didik sejak dini. Proposal ini disusun dengan maksud sebagai dukungan atas pelaksanaan pelatihan petugas UKS baik berupa dukungan moril, sarana prasana maupun dukungan dana, sehingga kegiatan yang dimaksudkan dapat bejalan dengan maksimal. Tanpa dukungan dari berbagai pihak maka kegiatan yang telah direncanakan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pelatiahan petugas UKS disekolah memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal Tujuan pendidikan kesehatan tersebut akan tercapai dengan melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah dengan pelatihan petugas UKS.
Pelaksanaan pelatihan UKS di sekolah dilakukan melalui penyajian dan penanaman kebiasaan. Cara penyajian pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan. Cara penanaman kebiasaan dilakukan melalui penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah. Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan dengan adanya keteladanan dan dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan orang tua. Keberhasilan itu juga ditentukan adanya hubungan guru dengan orang tua peserta didik, apa yang diberikan oleh guru di sekolah hendaknya juga didukung oleh orang tua di rumah.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
A. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.
B. Tema Kegiatan
“ Dengan Pelatihan Petugas UKS Kita Tanamkan Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini ”
C. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah Pembina UKS SDN 005 Nunukan, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah SDN 005 Nunukan Nomor: 420/136/SDN005/II/2011 tanggal 28 Februari 2011 tentang Pembina UKS SDN 005 Nunukan Tahun Pembelajaran 2010/2011.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu kegiatan hari Sabtu, 05 Maret 2011 – Minggu, 06 Maret 2011 bertempat di SDN 005 Nunukan.
E. Peserta Kegiatan dan Pemateri
Peserta kegiatan ini sebanyak 12 orang dari kelas III sampai dengan kelas V dengan rincian sebagai berikut:
- Kelas III = 4 siswa
- Kelas IV = 4 siswa
- Kelas V = 4 siswa
Sedangkan pemateri dalam kegiatan ini berasal dari:
- Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan
- Puskesmas Nunukan
- Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan
F. Sumber Dana
Dana kegiatan ini berasal dari:
a. Anggaran SDN 005 Nunukan Tahun 2011
b. Donatur yang bersifat tidak mengikat
G. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan sebagai berikut:
No | Jam | Hari/Tanggal | Materi | Pemateri | Pendamping | Ket |
1 | 08.00 - 09.00 | Sabtu, 05 Maret 2011 | Pembukaan | Panitia | Panitia | |
2 | 09.00 - 10.30 | Sabtu, 05 Maret 2011 | Kebijakan Program UKS | Dinas Pendidikan Kab. Nunukan | Sri Murti, A.Ma.Pd | |
3 | 10.30 - 12.00 | Sabtu, 05 Maret 2011 | Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) | Puskesmas Nunukan | Muhyiddin, S.PdI | |
4 | 08.00 - 09.30 | Minggu, 06 Maret 2011 | Sekolah Sehat | Dinas Kesehatan Kab. Nunukan | Indrawati Hambali, A.Ma.OR | |
5 | 10.30 - 11.30 | Minggu, 06 Maret 2011 | Penutupan | Panitia | Panitia |
H. Rencana Anggaran
Rencana anggaran kegiatan Pelatihan Petugas UKS SDN 005 Nunukan adalah sebagai berikut:
1. Spanduk 1 buah x Rp. 250.000 = Rp. 250.000
2. Penggandaan Materi 36 rangkap x Rp. 6.500 = Rp. 234.000
3. Honor Pemateri 3 orang x Rp. 150.000 = Rp. 450.000
4. Dokumentasi dan Publikasi 1 set x Rp. 350.000 = Rp. 350.000
5. Komsumsi
a. Pembukaan 65 orang x Rp. 7.500 = Rp. 487.500
b. Penutupan 65 orang x Rp. 7.500 = Rp. 487.500
6. Kesekertariatan = Rp. 250.000
Jumlah = Rp. 2.509.000
I. Sasaran Kegiatan
Secara umum sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
Secara khusus sasaran kegiatan ini adalah pembinaan dan pemberdayaan petugas UKS SDN 005 Nunukan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah dan sekitarnya.
J. Hasil yang Diharapkan
Dengan terlaksananya kegiatan pelatihan petugas UKS SDN. 005 Nunukan, maka hasil yang diharapkan adalah:
1. meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
2. menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas.
3. memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
4. meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik.
5. meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan.
Dengan terlaksananya kegiatan pelatihan petugas UKS SDN. 005 Nunukan, maka diharapkan dapat memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
B. Saran-saran
Pelaksanaan kegiatan pelatihan petugas UKS SDN 005 Nunukan sebaiknya direncanakan lebih baik lagi, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Selain daripada itu dukungan dari semua pihak baik berupa pikiran, tenaga, sarana dan prasarana terutama bantuan dana dapat meningkat keberhasilan kegiatan ini. Sehingga dukungan dari pihak sekolah, orang tua peserta didik dan komite sekolah serta masyarakat pada umumnya dalam kegiatan ini serta kegiatan sekolah lainnya dapat lebih ditingkatkan. Dengan demikian dapat mendorong pengembangan potensi, bakat dan minat serta kreatifitas peserta didik dalam meningkatkan kemampuan pribadinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar